Sedang kolaboratif Anggota DPR RI Arteria Dahlan soal Bahasa Sunda, muncul pernyataan Edy Mulyadi soal Ibu Kota Negara (IKN) yang juga mencoreng kebinekaan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbicara Edy Mulyadi soal masih ada pihak yang mencoreng kebinekaan. Sebelumnya, video pernyataan Edy Mulyadi terkait IKN Nusantara. Ia menyebut Kalimantan Timur yang akan jadi ibu kota negara baru merupakan tempat jin buang anak.
"Bisa memahami gak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy beberapa waktu lalu.
Edy menyebut Kalimantan yang akan dijadikan lokasi berdirinya Ibu Kota Baru (IKN), sebagai 'tempat jin buang anak', sontak ujaran itu berbagai reaksi dari berbagai kalangan.
Seharusnya pernyataan Edy tak ,muncul, setelah melihat ada fenomena Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung untuk mencopot Kejati yang menggunakan selipan Bahasa Sunda dalam rapat.
"Saya menyesalkan dalam waktu yang dekat, kita diributkan dengan tindakan atau ucapan mereka secara terang-terangan di ruang publik yang akhirnya adalah perasaan kelompok masyarakat yang menjadi sebuah bagian dari yang namanya rumah kebinekaan Indonesia," katanya di Tahura Bandung dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/1/2022).
Ia pun berbicara mengenai sebuah hadis dalam Islam, yang menyatakan tentang bicara yang baik atau diam. Artinya, jika berbicara tentu harus berbicara yang baik dan sebaliknya tidak perlu berbicara dan kata-kata itu harus benar.
"Saya mohon kami edukasi anak dan cucu, kami menyampaikan argumen menggunakan bahasa yang baik dan tidak perlu khawatir sehingga mudah-mudahan masalah ini bisa tuntas," katanya.
"Kalau ada aspek hukum harus dihadapi dan aspek psikologisnya menjadi pelajaran bahwa meminta maaf itu penting, dan mengakui kesalahan itu penting, dan jangan diulangi," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu menambahkan.
0 comments:
Post a Comment